Deli Serdang | InewsUpdate.id - Di hamparan tanah Deli Serdang yang kaya sejarah dan budaya, semangat Melayu tak pernah padam. Ia mungkin tak selalu terlihat mencolok, namun berakar kuat di hati mereka yang tak ingin jati diri terhapus zaman. Salah satu penjaga nyala itu adalah H. Mislin A.S, sosok bersahaja nan tersohor di Tanjung Morawa yang kini memegang amanah sebagai Ketua Karateker PD Gerakan Angkatan Muda Melayu Indonesia (GAMI) Deli Serdang dan didampingi oleh sekretaris yang kaya pengalaman yakni Syahrizal. Jumat (2/5).
Sebuah babak penting akan ditulis. Musyawarah Daerah (Musda) ke-5 PD GAMI Deli Serdang ini, bukan sekadar agenda organisatoris, tapi sebuah tonggak sejarah baru: titik temu antara generasi dan harapan, antara perjuangan dan kebangkitan.
Dalam bayang gemerlap dunia yang terus bergerak cepat, H. Mislin A.S justru memilih jalan sunyi namun penuh makna: mendidik, merangkul, dan menanamkan nilai kepada generasi muda Melayu. Baginya, kemelayuan bukan sekadar pakaian adat atau gelar kebangsawanan, melainkan napas hidup—yang harus dijaga, dipelihara, dan diwariskan dengan cinta serta kebanggaan.
"Kita tidak bisa membangun bangsa tanpa membangun jati diri. Dan jati diri itu tumbuh dari akar budaya,"ucapnya dalam satu kesempatan, dengan mata yang menyimpan keyakinan.
Di bawah kepemimpinannya sebagai Ketua karateker, GAMI Deli Serdang tak hanya bergerak dalam forum-forum formal, tetapi juga turun ke akar rumput: menyapa pemuda di kampung-kampung, menghidupkan kembali sanggar budaya, membuka ruang diskusi adat, dan mengajak generasi baru untuk kembali mengenal siapa diri mereka.
Ia percaya bahwa setiap anak muda Melayu adalah lilin kecil yang bisa menyala jika disentuh dengan kepercayaan dan tanggung jawab. Maka tak heran jika Musda ke-5 ini ia siapkan bukan sebagai seremoni belaka, melainkan medan pembuktian bahwa generasi baru Melayu telah siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan.
Sebuah Musda, Sebuah Gerakan Jiwa
Musyawarah Daerah kali ini diproyeksikan menjadi ruang regenerasi: pemilihan pengurus baru yang diharapkan mampu membawa GAMI Deli Serdang pada arah yang lebih progresif namun tetap berakar. Rencananya, acara ini akan dihadiri langsung oleh Tuan H. M. Subsandi, S.T., M.M, Ketua Umum PB GAMI Indonesia, yang menyandang Gelar Dato’ Setia Amanah Diraja Serdang. Kehadiran beliau menjadi simbol legitimasi dan semangat dari pusat kepada daerah.
Namun lebih dari itu, kehadiran ratusan kader muda Melayu yang akan memenuhi Aula Amindy Barokah adalah bukti nyata dari kerja diam-diam yang telah dilakukan H. Mislin. Ia membangun kesadaran bukan dengan orasi, tetapi dengan keteladanan. Ia menghidupkan organisasi bukan dengan gemuruh, tapi dengan pengabdian yang tak pernah diumumkan.
GAMI: Sebuah Taman, Bukan Menara
Bagi H. Mislin A.S, GAMI bukanlah menara gading, melainkan taman tempat anak-anak Melayu bisa bertumbuh: mengenali warisan budaya, memahami sejarah, serta menata masa depan dengan jati diri yang utuh. Dalam setiap langkahnya, ia menanamkan pada para kader bahwa menjadi Melayu bukan hanya tentang masa lalu, tapi juga tentang masa depan yang harus dibentuk dengan nilai dan martabat.
"Kita tak ingin hanya menjadi penonton di tanah sendiri. Kita ingin berdiri sebagai tuan, sebagai penjaga, sebagai pewaris, dan sebagai pembaharu," tuturnya.
Dan kini, Musda ke-5 bukan hanya akan memilih pengurus baru, tetapi akan menegaskan satu hal: bahwa GAMI Deli Serdang, di bawah semangat yang dipupuk oleh H. Mislin A.S, telah menjadi rumah harapan bagi generasi muda Melayu yang ingin menyatu dengan akar dan melangkah menuju masa depan.
Maka, ketika matahari terbit di hari Musda nanti, bukan hanya agenda yang dimulai—tapi sebuah gerakan jiwa yang semakin membesar. Di tangan pemuda-pemuda Melayu yang telah disentuh nilai dan keyakinan oleh seorang guru, sahabat, dan pemimpin: H. Mislin A.S.
(Red)